Wednesday, September 2, 2009

Return to Castle Wolfenstein.






Sebuah game FPS buatan Activision yang merupakan sekuel dari game berjudul Return to Castle Wolfenstein. Dengan tema World War II yang sedikit berbeda, Activision bersama ID Software mencoba menciptakan sesuatu yang baru dalam game ini.




Storyline :

Cerita dalam Wolfenstein ini sedikit unik, dengan mengambil setting waktu perang dunia kedua pada tahun 1942 dan sedikit ditambahkan dengan unsur – unsur mistikal di dalamnya, menjadikan storyline dalam Wolfenstein ini sedikit unik.




Gamer akan berperan sebagai Agen B.J. Blazkowicz, atau yang biasa dipanggil dengan BJ, seorang agen yang sangat ditakuti oleh pasukan Nazi. Suata saat, ketika sedang bertugas, agen BJ menemukan sebuah artifak kuno yang misterius. Artifak ini kemudian diketahui memiliki sebuah kekuatan yang disebut “Black Sun”. tentu saja Nazi berkeinginan untuk menggunakan artifak itu ke dalam senjata. Oleh karena itu, Agen BJ dikirim ke kota Isenstadt di Jerman, untuk menghentikan rencana dari Nazi tersebut. Di kota ini Agen BJ juga bekerjasama dengan kelompok pemberontak local dan juga kelompok – kelompok lain untuk menghentikan rencana Nazi.




Walaupun demikian, pihak nazi sudah berhasil mendapatkan sebagian dari artifak “Black Sun”, dan dengan bantuan ahli mistik yang didapatkan pihak Nazi, mereka berhasil mengeluarkan sedikit dari kekuatan “Black Sun” untuk digunakan melawan sekutu.




Penanggalan – penanggalan cerita dalam Wolfenstein ini diceritakan cukup jelas, melalui cutscene – cutscene dan dialog – dialog dalam in game nya, akan membuat gamer mudah memahami alur cerita dalam Wolfenstein. Walaupun tidak menawarkan storyline yang benar – benar baru, cerita dalam Wolfstein terasa cukup unik untuk sebuah game FPS.

Gameplay :




Gameplay dalam Wolfenstein ini hampir sama dengan game – game FPS lain seperti COD, maupun Bioshock. Dalam game ini selain menggunakan senjata – senjata yang telah disediakan, gamer juga dapat menggunakan kekuatan yang disebut dengan Veil Power. Dengan kekuatan ini Agen BJ dapat melihat persembunyian musuh, mencari jalan keluar, maupun memperlambat waktu ala Matrix.




Shooting dalam game ini cukup seru, gamer dapat mengekslorasi seluruh medan perang untuk mencari spot yang pas, bahkan gamer dapat mencari jalan memutar melewati pintu – pintu rumah untuk berada di belakang musuh untuk mengejutkan musuh. Selain itu gamer juga dapat meledakan pintu dengan cara memasang dinamit.




Senjata – senjata yang terdapat dalam Wolfenstein cukup banyak. Gamer dapat mengambil senjata maupun amunisi yang dijatuhkan para prajurit musuh. Gamer juga dapat menggunakan senjata – senjata berat yang terdapat di markas musuh, selain itu, sama seperti COD, gamer juga dapat melemparkan kembali granat yang dilemparkan oleh musuh.




Selain melawan prajurit – prajurit Nazi yang biasa, Agen BJ juga harus menghadapi tantangan dari para ahli mistik Nazi, yang dapat memberikan kekuatan magic dan membuat para prajurit nazi berubah menjadi “ besersk ”.




Saat berada di kota Isenstadt, gamer dapat leluasa menjelajahi kota tersebut. Dalam game ini ada sedikit unsur RPG yang terasa, Karena saat mengekspolarsi kota Isenstadt, gamer akan dengan beberapa NPC yang memberikan side mission dan tentu saja berhadiah emas. Emas tersebut dapat gamer gunakan untuk meng upgrade senjata – senjata milik agen BJ, maupun untuk membeli amunisi dan senjata – senjata baru.




Hampir semua senjata – senjata dalam Wolfenstein ini dapat di upgrade, begitu juga dengan Veil Power yang dimiliki oleh Agen BJ. Gamer dapat melakukan upgrade di Black Market yang terdapat di kota – kota di Jerman.
Salah satu hal yang sedikit menjengkelkan dalam Wolfenstein adalah sistem auto savenya, gamer tidak dapat memilih waktu kapan pun untuk melakukan save, melainkan berdasarkan check point, jadi apabila gamer keluar dari permainan sebelum melewati check point, maka gamer harus mengulangnya lagi.




Tidak ada sesuatu yang benar – benar baru yang ditawarkan dalam gameplay Wolfenstein, hampir tidak ada perbedaan yang mencolok dengan game – game FPS yang lain, namun unsur mistik dan sedikit unsur RPG di dalamnya membuat Wolfenstein sedikit unik.

Grafis :

Dibandingkan dengan ringannya system requirement dalam game ini, Wolfenstein dapat dikatakan memiliki grafis yang cukup indah. Walaupun pada saat berada di dalam kota, sedikit terlihat beberapa object maupun bangunan yang dirender kurang sempurna.




Option Grafis dalam game ini juga cukup lengkap, walaupun tidak ada pilihan untuk mengaktifkan AA didalam option grafis.




Pada saat menembaki musuh darah yang keluar dari tubuh musuh terlihat cukup realistis, begitu pula dengan cipratan air yang terlihat di layar pada saat hujan. Efek ledakan dalam Wolfenstein juga terlihat cukup indah, model – model karakter dalam Wolfenstein juga terlihat cukup baik, walaupun tidak dapat dikatakan istimewa.




Audio :

Salah satu hal yang paling bagus dalam Wolfenstein adalah Audionya. Mulai dari percakapan antara karakter, hingga teriakan aba – aba musuh terdengar sangat realistis. Suara – suara senjata juga terdengar berbeda – beda, begitu juga suara ledakan dari granat yang memekakan telinga. Musik yang mengiringi selama permainan juga terdengar pas.




Penutup :

Tidak ada sesuatu yang benar -benar istimewa dalam Wolfenstein, akan tetapi Wolfenstein tidak dapat dikatakan sebagai game yang buruk. Tentu saja akan lebih baik jika Wolfenstein dipoles dengan lebih sempurna. Namun, dengan menawarkan Storyline Perang Dunia ke 2 yang sedikit berbeda dan Gameplay sedikit unik dengan sedikit unsur RPG didalamnya membuat Wolfenstein layak menjadi pilihan bagi gamer yang menyukai genre FPS.




System Requirement :

-OS: Microsoft(R) Windows(R) XP or Windows Vista(R) (Windows 95/98/ME/2000 are unsupported)
-CPU: Intel(R) Pentium(R) 4 3.2 GHz or AMD Athlon(TM) 64 3400+ processor
-Memory: 1GB RAM
-HDD: 8GB (Plus an additional 800MB for Windows swap file)
-Video Card: 256MB NVIDIA(R) Geforce(R) 6800 GT or ATI Radeon(TM) X800
-Sound Card: 100% DirectX 9.0c compatible sound card
-Internet: Broadband connection and service required for multiplayer
-DirectX: 9.0c

Score:

-Storyline: 7.5 (setting PD II dengan bumbu mistik membuat Wolfenstein menjadi unik)

-Gameplay: 7.5 (walaupun tidak menawarkan sesuatu yang benar - benar baru, tetap terasa seru)

-Grafis: 7.5 (jelas bukan yang terbaik, tapi tetap cukup mempesona)

-Sound: 8.5 (suara ledakan maupun dialog benar - benar terdengar realistis)

-Replay Value: 6.5 (cukup menyenangkan untuk dimainkan kembali untuk mencoba difficulty yang lebih tinggi, tapi hanya itu.)


No comments: